KATA PENGANTAR
Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Dengan perasaan gembira saya terima permintaan penerbit buku ini untuk memberi- kan sepatah dua patah kata pengantar, serta dengan segala senang hati saya penuhi permintaan tersebut.
Sebagai "Kaitjoo" (ketua) dari "Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai" Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) saya mengikuti dan mendengar sendiri diucapkannya pidato ini oleh Bung Karno, sekarang Presiden Negara kita.
Oleh karena itu sungguh menggembirakan sekali maksud penerbit untuk mencetak pidato Bung Karno ini, yang berisi "Lahirnya Pancasila" dalarn sebuah buku kecil.
Badan "Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai" itu telah mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei tahun 1945 sampai dengan tanggal 1 Juni 1945 dan yang kedua dari tanggal 10 Juli 1945 sampai dengan tanggal 17 Juli 1945.
"Lahirnya Pancasila" ini adalah buah "stenografisch verslag" dari pidato Bung Karno yang diucapkan dengan tidak tertulis dahulu (voor de vuist) dalam sidang yang pertama tanggal 1 Juni 1945 ketika sidang membicarakan "Dasar (Beginsel) Negara Kita", sebagai penjelmaan daripada angan-angannya. Sudah barang tentu kalimat-kalimat pidato yang tidak tertulis dahulu, kurang sempurna tersusunnya. Tetapi yang penting ialah ISINYA!
Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh "Lahirnya Pancasila" ini, akan temyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang!
Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan "Lahirnya Pancasila" ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.
Walikukun,
tertanggal 1 Juli 1947.
dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
|