x-URL :
Soekarno-Hatta Pasti Marah Jika Tahu Indonesia Kini
January. 09, 2001 07:02:19 WIB
SAMARINDA, Mandiri - K etua DPP PAN Prof Dr Amien Rais menyatakan, andaikata dua tokoh proklamator Indonesia Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta mengetahui kondisi negara dan bangsa Indonesia saat ini, maka mantan Presiden dan Wapres RI pertama itu akan prihatin dan marah.
"Andai Bung Karno dan Bung Hatta bangkit dari alam kubur, mereka pasti akan prihatin dan marah, terutama ketika kedaulatan ekonomi negeri ini berada di tangan pihak asing," kata Amien Rais dalam sambutan seusai melantik pengurus DPW PAN Kaltim di Samarinda, Senin malam.
Menurut Amien yang juga Ketua MPR RI itu, negeri Indonesia yang sangat kaya, subur dan makmur, ternyata kedaulatan ekonominya dikuasai oleh pihak asing.
Amien menjelaskan bahwa sejak jatuhnya Pak Harto karena dilindas badai reformasi pada Mei 1998, ternyata proses dan agenda reformasi sangat tidak mudah untuk dijalankan.
"Tadinya kita membayangkan bahwa dua kata `Suksesi` dan `Reformasi` akan membawa bangsa ini kepada Indonesia Baru yang dicita-citakan, namun setelah suksesi (tumbangnya Orde Baru) terjadi, mewujudkan reformasi ternyata tidak mudah," kata mantan Ketua Umum DPP Muhammadiyah itu.
Dikemukakan bahwa sejak semula ia tidak membayangkan bahwa bersamaan munculnya gerakan reformasi, akan muncul gerakan separatisme di berbagai daerah yang diakibatkan oleh lamanya derita rakyat akibat adanya kesenjangan sosial, politik, ekonomi dan terjadinya pelanggaran HAM yang luar biasa.
"Saya tidak membayangkan bahwa di Tanah Air ini akan muncul keinginan dari sebagian anak bangsa ini untuk melepaskan diri dari pangkuan Negara Kesatuan RI," kata Amien.
Ia juga menyatakan bahwa dulu ia sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa ternyata kedaulatan ekonomi Indonesia ternyata semakin berkurang dan justru dikuasai pihak asing.
"Sesungguhnya penguasa kedaulatan ekonomi di negeri ini bukan lah Saudara (Presiden Abdurrahman) Gus Dur Wahid, bukan Rizal Ramli atau Menteri Keuangan, tapi justru tuan-tuan dari IMF," katanya.
Karenanya, andaikata dua pendiri bangsa ini, kata Amien, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta bangkit dari alam kuburnya dan melihat kondisi bangsa dan negeri ini tidak berdaya di bawah kekuasaan negara dan badan asing, maka keduanya dipastikan akan prihatin atau bahkan marah.
Namun demikian, Amien mengakui bahwa ketergantungan Indonesia terhadap IMF merupakan pilihan yang sangat terpaksa karena tidak ada pilihan lain. "Sesuatu yang buruk, namun diperlukan," katanya.
Kedaulatan hukum
Hal lain yang membuat ia merasa prihatin, menurut Amien, adalah hampir digadaikannya kedaulatan hukum nasional kepada bangsa dan pihak asing.
"Padahal menurut saya, badan dan negara asing manapun, tidak boleh mencampuri urusan intern negara dan bangsa Indonesia," katanya.
Karena itu, tambahnya, jika ada orang-orang Indonesia yang melakukan kesalahan, misalnya melakukan pelanggaran HAM, maka bangsa Indonesia sendiri yang harus mengadili dan menghukumnya.
"Bukan badan atau negara lain, Australia, misalnya," kata Amien.
Diakuinya bahwa negara dan bangsa Indonesia saat ini memiliki banyak masalah yang berat yang sangat sulit untuk dituntaskan.
Krisis moneter berkepanjangan terjadi, kata Amien, kemudian keamanan di beberapa daerah terganggu dan KKN masih terus berlangsung.
"Kini banyak pedagang, jika membaca koran atau menonton TV, kondisi kurs mata uang rupiah selalu akrobatik, naik dan turun tidak jelas," katanya. Kemudian, tambahnya, masalah klise, yaitu KKN, tetap erlangsung.
"KKN lama masih belum tuntas diberantas, malah KKN (model) baru muncul, bahkan menyalip KKN yang lama yang belum dituntaskan," kata Amien.
Akan berakhir
Namun demikian, katanya, Ketua MPR RI itu optimistis bahwa semua masalah akan berakhir dan bangsa Indonesia pada saatnya akan meraih cita-cita yang selama ini menjadi impian, yaitu menjadi bangsa yang sejahtera.
"Saya mengajak anak-anak bangsa untuk berjuang dan bekerja keras, jangan kecil hati, yakin lah, bahwa badai dan krisis akan berakhir. Tidak ada derita yang tanpa akhir. Hujan, angin topan, atau pun banjir, tidak akan terus berlangsung sepanjang masa, pasti akan berakhir," kata Amien Rais.
Menurutnya, para pemimpin Indonesia, harus belajar dari kehebatan Amerika Serikat (AS) dalam mengelola kemajemukan dan bercermin dari kehancuran Uni Sovyet akibat kegagalan menjaga keutuhan bangsa.
"Jika pemimpin Indonesia mampu mengelola kemajemukan dan perbedaan antar-anak bangsa, maka saya yakin, Indonesia Baru yang kita cita-citakan bersama akan terwujud," kata Ketua MPR RI itu.
[ANT/TRS]
Kirim Ke Email
Kirim Komentar Anda
Lihat Komentar