Pakorba
Silahkan Logo Pakorba di-klik

Serba - Serbi sekitar TAP MPR No. XXV/1966

Related Articles : Tempo Interaktiv
                                 Kompas Cybermedia

URL: Apakabar

Klarifikasi Pemberitaan Business Week

Date: Thu, 05 Oct 2000 07:57:48 -0400
From: Jim Manan
Subject: Klarifikasi Pemberitaan Business Week
To: John A MacDougall

Klarifikasi pemberitaaan Business Week
No.: 05 /SE/SNB/X/2000
Solidaritas Nusa Bangsa

Melihat berita di Business Week melalui internet yang berjudul: "International Economics: Indonesia Wages of Hatred", maka perlu kiranya kami melakukan klarifikasi.

Peristiwa pengancaman dan pembakaran kantor bukanlah pada kantor kami Solidaritas Nusa Bangsa (SNB), sebagaimana yang disebutkan di dalam pemberitaan Business Week, tetapi kepada kantor rekanan kerja kami: Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-66 (YPK P). Memang kami juga mendapatkan gangguan-gangguan kecil yang tak berarti seperti perusakan akses email, kedatangan orang-orang yang tidak jelas identitasnya pada rumah staf kami tengah malam atau pengiriman bangkai kucing disertai ancaman untuk menghenti kan kegiatan kami.

Saya pribadi secara lisan telah diminta oleh Ibu Sulami (Ketua Umum YPKP) untuk menjabat posisi Kepala Divisi Advokasi Hukum YPKP. Saya menyetujui untuk mengadvokasi kasus pembantaian manusia tahun 1965 dengan pemikiran bahwa:

1. Kasus pembantaian manusia tahun 1965 adalah pintu awal bagi Orde Baru untuk berkuasa. Terdapat indikasi yang sangat kuat keterlibatan Soeharto dan institusi militer dalam pembantaian jutaan manusia yang diberi cap KI/komunis.

2. Kasus 1965 selain berupa pembantaian terhadap PKI dan orang-orang yang dicap komunis, terjadi juga praktek politik rasial yang luar biasa besar oleh Soeharto dan institusi militer. Fakta-fakta yang kami dapati selama ini adalah: dikeluarkannya puluhan peraturan rasial yang mendiskriminasi hak-hak sipil warga negara Indonesia berenis Tionghoa yang diikuti dengan pembantaian, penyiksaan, perampasan harta benda, pemerasan, dan lain-lain.

3. Kami berpandangan bahwa rekonsiliasi nasional yang sesungguhnya harus juga mencakup kasus pembantaian manusia pasca G30S 1965. Dan rekonsiliasi ini hanya bisa terjadi bila semua fakta tentang kasus ini diungkap sejujurnya. Kita butuh kejelasan dengan siapa kita berekonsiliasi dan perbuatan apa yang melatarbelakanginya.

Berkaitan dengan peristiwa pembakaran kantor rekanan kerja kami berikut ini kami sampaikan kronologis kejadian:

1. Pada hari Minggu, 14 Mei 2000 sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya Komando Anti Komunis datang ke kantor YPKP di Tangerang dengan tujuan untuk beraudiensi. Jumlah peserta dari kelompok ini sekitar 20-30 orang. Kelompok ini menyatakan bahwa mer eka didukung oleh sekitar 60 organ - yang mengaku diri sebagai organisasi Islam. Topik pembicaraan dari kelompok ini adalah sebagai berikut:

    a. TAP MPRS XXV/1966: kelompok ini menentang dan siap berjihad dengan siapa pun yang menyetujui pencabutan TAP MPRS XXV/1966.

    b. Kelompok ini tidak mempercayai bahwa yang dilakukan oleh Ibu Sulami (YPKP) hanyalah sebatas penelitian belaka. Menurut mereka dari hasil pengamatan mereka di lapangan Ibu Sulami juga bertanggung jawab atas terjadinya gerakan buruh di pabrik-pabrik, mahasiswa, dan lain-lain.

    c. Mereka memperingatkan YPKP untuk tidak melanjutkan kegiatan ini. Kelompok ini juga menyatakan bahwa mereka mewarisi dan mempunyai darah Masyumi. Mereka siap berlaku sama dengan yang dulu pernah dilakukan orang-orang tua mereka. Beberapa dari anggota kelompok ini sambil tertawa menceritakan bahwa mereka dulu terlibat me mbantai orang-orang PKI. Bersamaan dengan itu beberapa orang dari mereka yang berdiri di halaman kantor berteriak-teriak dengan nada mengancam.

2. Pada hari Kamis, 31 Agustus 2000 malam datang lagi puluhan orang yang mengaku sebagai warga sekitar memaksa staf YPKP yang menjaga kantor saat itu untuk tidak lagi berkantor di tempat itu (Tangerang). Mereka memberi waktu satu minggu untuk meninggalk an Tangerang. Sepengetahuan kami orang-orang itu bukanlah warga sekitar kantor YPKP. Gaya bicara dan penampilan mereka memang mirip dengan kelompok yang sebelumnya datang, namun kami tidak dapat memastikan apakah mereka berasal dari kelompok yang sama.

3. Pada hari Kamis, 14 September 2000 tengah malam pembakaran terjadi pada kantor YPKP. Tidak jelas siapa yang melakukan pembakaran karena situasi sepi. Yang kami dapati adalah api yang sangat cepat membesar. Saat itu kami mendapat pertolongan dari para tetangga sekitar yang memang mempunyai hubungan baik dengan kami. Karena pertolongan yang cepat ini maka tidak seluruh kantor habis terbakar hanya bagian belakangnya saja yang tidak terselamatkan. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, walaupun seorang karyawati yang kami mengalami luka-luka bakar pada tangannya karena terjebak api di dapur.

Kami merasa amat prihatin dengan peristiwa pembakaran maupun segala macam bentuk intimidasi yang terjadi pada pekerja-pekerja untuk kemanusiaan. Rangkaian kejadian di atas adalah fakta yang menunjukkan bahwa memang ada upaya untuk mencegah diungkapkanny a kasus-kasus kejahatan pada kemanusiaan.

Demikian klarifikasi ini kami sampaikan agar menjadi kejelasan bagi semua pihak.

Jakarta, 2 Oktober 2000

Hormat kami,

SOLIDARITAS NUSA BANGSA

Ester Indahyani Jusuf, S.H.
Ketua Dewan Pekerja

----- End of forwarded message from Jim Manan -----

Back to Top ********************* Related Message

************ Back to the Welcome Site ************


© 1996 - 2002
Last Update on October 29th. 2002