Dikutip dari : Oposisi
"Memang Ada Hubungan, Harto dan Inggris.."
Ngobrol dengan sejarawan besar Ong Hok Ham harus siap dengan jantung deg-degan. Betapa tidak? Pakar sejarah UI yang kesohor, tapi masih lajang dalam usia enam puluhan ini sering bersikap acuh tak acuh. Bahkan kerap menghardik wartawan, memaki-maki, karena si wartawan dianggap tidak tahu masalah. Maklum, sebagai senior sejarah, Ong yang keturunan Cina ini menghabiskan hidupnya bersama buku-buku. Di rumahnya, kawasan Cipinang, Jakarta Timur, OPOSiSI menyempatkan mewawancarainya. Rumah yang ala ndeso itu begitu sunyi. Tiada keluarga lain yang tampak. Hanya buku-buku kuna, dan sejumlah benda-benda sejarah yang kelihatan menghiasi ruangan tiga unit rumahnya. Berikut petikannya, seputar misteri pendongkelan Soekarno.
Benarkah sejarah telah mencatat keterlibatan Inggris dalam penggulingan Soekarno?
Oh, ya. Sebab Inggris diperangi oleh Soekarno. Jadi praktislah Inggris perang dengan Indonesia. Kalau saya sebut Inggris itu berarti juga Australia. Pada zaman itu Amerika memang berkepentingan. Tapi yang langsung terlibat adalah Inggris.
Kenapa Inggris?
Lho, ya wong jelas tho. Kalian ini bagaimana kok nggak tahu apa-apa? Asal lulusan Anda apa. SMA apa gimana. Indonesia itu kan menentang Malaysia. Nah, Malaysia itu apa. Malaysia itu kan buatan Inggris. Malaya itu kan bekas jajahan Inggris. Serawak kan juga jejahan Inggris. Ada pemberontakan di Brunei, ini jajahan Inggris juga. Jadi terang, semua itu jajahan Inggris. Kalian ini di SMA ndak pernah baca buku, apa gimana?
Orang kan bisa lupa. Maka saya tanya pada Pak Ong yang katanya sejarawan. Benarkah isu yang mengatakan Soekarno PKI itu hanya isapan jempol belaka?
Saya kira bukan itu. Tapi yang pertama-tama, Inggris memang mau menarik diri dari Asia Tenggara, juga dari Asia. Sebab waktu itu biayanya terlalu tinggi. Ingat, bagi Inggris berada di Asia itu biayanya terlalu tinggi. Jadi analisis keterlibatan Inggris itu malahan dianggap tidak penting. Perkebunan-perkebunan teh, atau kopi itu daripada nanti menempatkan kapal perang di sini, juga tentara dan seterusnya, dan terlibat di dalam perang. Itu biayanya terlalu tinggi. Saya kira, Inggris sedang mengundurkan diri. Kita harus ingat ini. Saya kira bukan investment Inggris di Indonesia, tapi Soekarno memang pernah melawan rencana Inggris di Malaysia. Kolonialisme itu mahal lho. Indonesai sendiri di Timtim akhirnya ndak bisa bayar, karena pembiayaan terlalu tinggi.
Anda bisa jelaskan bagaimana Dubes Inggris di Jakarta, Gilchrist, terlibat penggulingan Soekarno?
Saya nggak tahu ya. Tapi ini menurut berita-berita dan sumber-sumber Indonesia dari Soebandrio sampai ke PKI, itu mengatakan ada surat Gilchrist yang membicarakan our army friends. Surat itu mungkin diperoleh saat ada penyerbuan di kantor kedutaan Inggris di Jakarta. Jadi setelah ditemukan surat itu lalu dihebohkan.
Dokumen itu isinya menghasut dan memojokkan Soekarno?
Tidak tahu saya. Saya ndak baca dokumennya. Tapi itu ditemukan pada zaman Soekarano tahun 1965, dan tidak diumumkan. Saya tidak pernah dengar tentang apakah surat itu diumumkan. Tapi saya hanya dengar isinya mengatakan bahwa harus percaya pada our army friends di Jakarta. Kalau orang bilang surat itu diumumkan Soekarno, saya kira tidak mungkin. Masak presidennya sendiri mengumumkan, saya kira tidak masuk logika. Kalian ini wartawan lho, harus punya otak. Ayo, ayo, tanya apa lagi!
Kabarnya, Inggris itu dalam skenarionya ingin menaikkan Nasution. Kenapa?
Saya ndak tahu, saya ndak tahu. Kasusnya sudah cukup lain. Mau naik apa lagi? Mau naik kuda. Naik apa? Mau naik artinya jadi presiden?
Iya. Dia diskenario untuk menggantikan Soekarno. Apa begitu?
Jadi Nasution diskenario jadi presiden? Iya, ya, ya. Lalu?
Tapi Nasution tidak mau karena tidak berbasis Jawa?
Kok tahu lho, kok tahu lho. Saya ndak tahu itu. Saya baru dengar sekarang dari saudara ini. Saya nggak tahu waktu itu. Sampai sekarang saya juga ndak tahu. Isapan jempol dari mana ini? (Diucapkan Ong Hok Ham sampai tiga kali). Kalau saya, seandainya saya ini menjadi kekuatan asing pada waktu itu, saya tidak akan manaikkan Nasution. Ini seandainya lho.
Kenapa?
Orang mondar-mandir. Mondar-mandir, maju-mundur, maju-mundur gitu kok. Maju kena, mundur kena dia itu.
Maksudnya oportunis?
Bukan oportunis. Nggak, Pokoknya bukan oportunis. Saya kira bukan tipe orang yang pantas lah.
Lantas kenapa yang jadi Soeharto, ada konspirasi apa antara M16 dan CIA?
Ya ndak tahu. Saya cuma tahu waktu ada coup itu jenderal-jenderal mati, dan Soeharto hanya mengambil inisiatif. Mengambil alih pimpinan Angkatan Darat, dia hanya menindas pemberontakan coup itu. Ia masih sangat muda, dan tertindas lah waktu itu.
Tapi naiknya Soeharto itu kan jelas tidak terpisah dari skenario Gilchrist untuk menggulingkan Soekarno?
Saya tidak tahu. Katanya tadi Nasution yang diajukan. Jadi kalau Nasution mau diajukan, rupanya si Soeharto ini merupakan kartu yang tidak disangka-sangka. Pokoknya dialah yang bertindak waktu itu. Dia adalah yang menguasai keadaan. Yang bertindak waktu itu adalah yang mengusai keadaan. Dan, Nasution baru sore-sore datang dengan pincang-pincang dan nangis-nangis, anaknya mati. Ya, sudah selesai. Soeharto sudah ambil tindakan. Nah, menurut penglihatan saya, siapa yang dapat mengambil tindakan waktu itu, ya itulah yang jadi. Kalau seandainya orang lain, ya jadinya lain. Pada waktu itu, satu-satunya jenderal yang mengambil tindakan ya dia, Soeharto. Nah, kita lihat dari sejarah, barang kali itu kebetulan lah. Tapi saya ndak tahu persis. Lha kalau saudara waktu itu yang jadi komandan, mungkin bisa juga you jadi presiden. Jadi harus bertindak. Ayo silakan tanya apa lagi!
Sebab begini. Dari dokumen yang diungkap The Independent, Inggris melalui Gilchrist di Jakarta,….?
Malahan saya dengar, apa ini sesudah Soehato bertindak atau bagaimana. Yang jelas bahwa Soeharto ada hubungan-hubungan dengan Inggris sangat mungkin. Bukan Inggris menjagokan Nasution, tapi Inggris menjagokan Harto. Katanya lho ini. Sebab Harto ini sudah mempunyai hubungan dengan Inggris itu ada buktinya. Yaitu Harto mengirimkan duta-dutanya untuk mencari perdamaian dengan Inggris pada masa konfrontasi. Jadi, bahwa ada hubungan antara Harto dengan Inggris sudah ada memang.
Jadi, ada persekongkolan antara Soeharto dengan Inggris?
Ndak tahu saya. Bagaimana saya bisa tahu lho, ah! Saya ini sejarawan. Jadi hanya melihat fakta. Saya tidak membuat konklusi-konklusi satu pun. Okey! Saya hanya bicara fakta. Itulah wartawan. Sudah diberi tahu pendapat orang, masih ndak ngerti saja.
Dalam dokumen Gilchrist disebut Nasution the great moslem. Malah Soeharto tidak disebut sama sekali. Tapi toh dia yang jadi presiden?
Iya. Itu karena dia ambil tindakan. Tidak ada orang-orang lain yang ambil tindakan. Kalau misalnya Wirahadi Kusuma ambil tindakan, tidak hanya mengandalkan Soeharto saja, dia bisa jadi presiden. Dan, dia komandan di Jakarta lho pada waktu itu. Dia mestinya juga bisa bertindak. Bahwa ini ada pemberontak. Kalau Anda datang ke sini, terus melihat rumah ini kebakaran, ya you mesti mematikan kebakaran itu. Kalau ada pemberontakan, ya biar tidak disuruh pasti bertindak. Ini situasinya ada pemberontakan. Mateni wong lho (membunuh orang lho, Red). Lha kok ndak bertindak. Meneng ae (diam saja, Red). Jadi itu harus melakukan tugas. Biarpun tidak diperintah, ya harus melakukan tugas. Kalau ada berita bagus, biarpun tidak disuruh, ya you mesti cari berita itu. Di situlah mungkin you baru menjadi wartawan yang baik. Bukan tinggal tunggu perintah.
Ya, makanya saya datang ke sini mau mencari berita yang baik dan belajar,..
Ya begitulah. Tapi bukan belajar dari saya, tapi dari Soeharto, ha,..ha,..ha,..
Jadi, agen M16 (Inggris) dan CIA (Amerika) dalam tingkat regional (Indonesia) bermain dengan elite-elite politik lokal maupun militer untuk membuat genting?
Saya ndak tahu. Saya bukan kepala dinas intelijen. Wong bukan kepala dinas intelijen Indonesia.
Lantas, Pak Ong balik bertanya, saudara bisa masak?
“Bisa,” jawab OPOSiSI
Masak apa?
“Ya,.. nasi saya bisa,” jawab OPOSiSI.
Oooo kok nasi? Saya lodeh bisa, jawab Ong.
Sekarang saya tanya. Saudara ini cara masaknya capjay itu bagimana?
“Saya tidak ngerti,” jawab OPOSiSI.
Oooo nggak ngerti. Saya juga ndak tahu bagaimana kepala Intelijen itu bekerja. Sama saja kan? Saya bukan kepala intelijen, kok Anda tanya-tanya. Ngerti nggak?
Sebagai pakar sejarah masak nggak tahu?
Sudah, sudah! Saudara ini bagaimana. Sudah dikasih tahu nggak ngerti kok masih tanya.
***bejan syahidan
Back to Top ********************************* Related Message
|