URL:

'Bom' Gus Dur Buat Tommy (4)
Pembela Cendana Kena Getahnya
Reporter: Suwarjono

detikcom - Jakarta, Peledakan bom di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan rentetan bom sebelumnya membuat Presiden Gus Dur kehilangan kesabarannya. Ia memerintahkan Kapolda Metro Jaya Irjen Nurfaizi untuk menangkap Tommy Soeharto. "Saya sudah memerintahkan dalam sidang kabinet kemarin untuk menangkap Tommy Soeharto," kata Gus Dur. Gus juga menyebut Habib Ali Baagil sebagai biangnya bom.

Gus Dur memang patut gregetan. Selama sepuluh bulan memerintah, selalu digoncang oleh berbagai ledakan bom. Anehnya, tak satu pun kasus peledakan bom dari yang kecil-kecilan sampai menewaskan belasan orang, bisa diungkap polisi. Karena itu pulalah Gus Dur mencopot Kapolri Jenderal Roesdihardjo, Senin (18/9/2000) ini.

Jalan pintas yang dilakukan Gus Dur tentu saja membuat banyak orang terkaget-kaget. Bukan kapasitas Gus Dur untuk memerintahkan penangkapan seseorang. Apalagi perintah itu tidak disertai bukti yang cukup. Katanya ia punya bukti, tapi mana, dalam bentuk apa? Begitulah, Gus Dur membuat kontroversi lagi, sekaligus membuat teka-teki: ada apa?

Apa pun motif Gus Dur, pernyataannya tentang orang-orang di balik bom, telah melejitkan nama Habib Ali Baagil. Selama ini banyak orang tidak mengenalnya. Toh Baagil juga sempat marah-marah dengan tuduhan yang dialamatkan pada dirinya. "Mungkin Gus Dur sudah bingung, frustasi, tidak tahu apa yang diperbuat," kata Habib Ali Baagil kepada detikcom.

Perubahan drastis terjadi juga di rumah Tommy di kompleks Cendana. Kabar Tommy akan ditangkap membuat penjagaan rumahnya diperketat. Namun sebelum didatangi polisi, Tommy mengambil inisatif memdatangi Kapolda Nurfaizi. "Daripada dicari, lebih baik saya datang," kata Tommy sesampai di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/9/2000) lalu.

Polisi tentu saja gelagapan juga mendapat perintah presiden. Pasalnya, untuk menangkap seseorang, kepolisian harus cukup bukti. "Kesimpulan sementara polisi belum cukup bukti yuridis mengenai keterlibatan Tommy. Orang ditangkap harus cukup bukti," kata Kadirserse Polda Metro Jaya Senior Superintendent Harry Montolalu kepada wartawan.

Kenapa Gus Dur sampai menyebut nama Tommy Soeharto. Sumber detikcom yang juga salah seorang anggota FKB menyebutkan bahwa nama Tommy Soeharto memang sudah lama masuk dalam daftar 'dicurigai'. Tommy semakin kuat dijadikan tertuduh setelah terjadi kesepakatan orang-orang di sekeliling Gus Dur. "Tommy merupakan orang di balik semua kasus ini. Dia menyetir dari belakang," kata sumber tersebut.

Untuk sampai menyebut nama Tommy, pihak Gus Dur sudah mempunyai bukti kuat. Hanya sumber detikcom yang menjadi pendukung Gus Dur sejak lama ini, menyayangkan penyebutan itu terlalu cepat. "Beberapa menteri dan para pendukung Gus Dur sudah mengambil kesimpulan kalau Tommy berada di balik kasus-kasus besar. Sayang Gus Dur tidak bisa menahan rahasia," kata sumber tersebut.

Demikian juga mengenai hal ikhwal penyebutan nama Habib Ali Baaqil. Pihak Gus Dur sudah mengetahui sejak lama jika para habib ini sering ke Cendana. Selain bertemu dengan Soeharto, para habib sering bertemu dengan Tutut dan Tommy. Kebetulan mereka dekat dengan keluarga Cendana.

Kedekatan dengan Cendana, menurut sumber tersebut, berkat ajakan mantan Menkeu Fuad Bawazier. Fuad sendiri sudah lebih lama dekat dengan Tommy, sejak ia menjadi Dirjen Pajak. Aktivis PAN ini disebut-sebut yang membantu Tommy untuk memuluskan proyek mobil nasional, Timor.

Nah, setelah dikenalkan oleh Fuad Bawazier, akhirnya Baagil berhubungan langsung dengan Tommy. Dari urusan ngobrol sampai bisnis mobil dengan Tommy. Hal ini juga diakui oleh Baaqil sendiri. "Saya sering datang ke Cendana karena urusan bisnis mobil. Dari menjualkan mobil Timor, untung dua sampai tiga juta kan lumayan," katanya.

Tak heran jika kedekatan Tommy dengan habib ini membuat Gus Dur yakin Baagil menjadi pendukung penting keluarga Cendan. Apalagi, Baagil dalam berbagai kesempatan terang-terangan berbeda pendapat dengan Gus Dur. Dirinya mengaku berkali-kali diundang oleh Gus Dur, namun tidak sekalipun datang.

Padahal, sebelum Gus Dur menjadi presiden, Habib Ali Baagil mengaku dekat. Habib Ali Baagil mengaku, sebelum Gus Dur belum menjadi presiden sering membantu. Termasuk mempertemukan Gus Dur dengan Parid Zainudin (eks KaBIA) dan keluarga Cendana.

Selain itu, kedekatan diperlihatkan menjelang Gus Dur menjadi presiden. Habib beberapa kali datang ke kediaman Gus Dur di Ciganjur untuk memberikan dukungan. Termasuk saat Gus Dur mengadakan syukuran di Ciganjur, Habib Ali Baagil bersama Habib Muhammad Habsyi, mertua Baaqil, juga datang.

Namun setelah Gus Dur menjadi presiden, hubungan mereka memudar. Meski Gus Dur tampil jadi presiden lantaran dukungan kekuatan Islam, mereka menilai Gus Dur tidak konsisten dalam menjalankan misi umat Islam. Ia lebih suka membela kelompok minoritas. Selain itu Gus Dur tidak serius memperjuangkan 'nasib' Soeharto -- orang yang selama ini dibela habib. (diks)

Laporan Terkait:

'Bom' Gus Dur Buat Tommy (1)
Gus Dur Menantang Cendana
‘Bom’ Gus Dur Buat Tommy (2)
Dokumen ‘Pegangan’ Gus Dur
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (3)
Inilah Dokumen ‘Pegangan’ Gus Dur
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (5)
Menyorot Kinerja Buruk Polisi
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (6)
Mengkaji Tanggung Jawab Polisi
'Bom' Gus Dur buat Tommy (7)
Baagil Tekan Gus Dur dengan FPI



Back

Forward





(c) 2000 megawati.forpresident.org