URL:
Baagil Tekan Gus Dur dengan FPI
Reporter: Suwardjono
detikcom - Jakarta, Habib Ali Baagil tidak menyangka jika Gus Dur mengaitkan namanya dengan peledakan bom di BEJ. Toh demikian dirinya tidak merasa terkejut. "Saya tahu sifat Gus Dur memang begitu," kata Habib asal Tegal, Jawa Tengah.
Pria muda kelahiran 23 September 1971 tidak menepis kedekatannya dengan bekas Panglima TNI Jenderal Wiranto. Bahkan dengan terang-terangan dia menyatakan enggan memenuhi undangan bertemu dengan Gus Dur lantaran dinilai telah menyakiti teman dekatnya Jenderal (Purn) Wiranto dan bekas Pangdam Jaya Mayjen Djaja Suparman.
Berikut petikan detikcom dengan dengan Habib Ali Baagil, Jumat (15/9/2000) lalu.
Apa Anda kaget sewaktu pertama kali mendengar tuduhan Gus Dur?
Saya kenal Gus Dur sejak enam tahun lalu. Sewaktu dia membenci Pak Harto, saya yang membawa ke Pak Farid Zainuddin (Kepala BIA). Saya tidak kaget terhadap Gus Dur, karena saya tahu sifat Gus Dur memang begitu.
Hanya kalau dituduh, perasaannya gimana? Apalagi tidak terbukti. Perasaan, ya sudah, Anda sendiri tahu. Tetapi sebagai orang muslim, kalau Gus Dur tidak minta maaf maka akan saya perpanjang.
Anda akan gugat balik?
Saya hanya minta Gus Dur minta maaf. Kalau salah ngomong di koran minta maaf melalui koran, kalau di depan jamaah masjid, ya di masjid. Kalau tidak dilakukan, mungkin ada gugatan balik melalui jalur hukum. Tiga hari Gus Dur tidak mengklarifikasi dan minta maaf, saya akan tuntut balik.
Kalau Gus Dur tidak mau?
Ya saya pressure ke Istana. Teman-teman FPI dari seluruh Indonesia akan turun ke Istana.
Hubungan Anda dengan Gus Dur sejauh mana?
Saya dulu deket dengan Gus Dur, saya dulu sering membantu Gus Dur. Di NU semua kiai NU kenal saya. Hanya ada beberapa hal saya tidak cocok dengan Gus Dur. Beberapa kali saya dipanggil Gus Dur saya tidak mau ketemu. Sudah jadi presiden enam bulan saya tetap tidak mau kok, karena luka, teman-teman saya disakiti.
Siapa teman-teman Anda?
Wiranto dan Djaja Suparman dan lain-lain, karena Gus Dur dapat bisikan orang-orang. Saya anggap mereka orang baik. Dari bisikan-bisikan orang itu mungkin dia merasa kecewa dengan saya. Tapi enam tahun, kalau Anda lihat fotonya Gus Dur yang cium tangan saya ada. Kalau mau lihat fotonya, coba saja ke rumah.
Tapi kan ini orang dzolim karena saya nggak mau ketemu, saya tidak bisa narik FPI supaya masuk NU, dia marah. Saya tidak bisa tarik FPI suruh masuk PKB, dia marah. Dia juga anggap ada biaya dari Tommy dan orang-orang untuk membiayai FPI itu besar, itu saja pokoknya. Dianggapnya saya tidak bisa membujuk Habib Rizieq itu saja. Padahal seperak pun uang Tommy tidak ada yang masuk ke kantong FPI.
Apakah ada rencana untuk ketemu Gus Dur?
Apa ketemu? Nggak butuh. Dia (Gus Dur) yang harus minta maaf. Lha wong waktu dia kere sering minta bantuan saya kok. Setelah jadi presiden, dia tidak butuh. Salah nggak? Nggak butuh, ngapain saya minta ketemu, minta maaf. Emangnya saya Tommy Winata yang dituduh, terus takut.
Sekarang ini saya hanya bisa geli, ketawa, nek. Ini kan tujuannya supaya FPI takut dan saya juga takut. Saya ini dianggap otaknya FPI. Beberapa kali Asikin --sekretarisnya Matori Abdul Djalil (Ketua PKB)-- juga datang, tapi saya tetap tidak mau.
Apakah ada deadline untuk Gus Dur minta maaf?
Saya lihat dia harus minta maaf. Kalau dia muslim menuduh tanpa bukti, dia harus minta maaf. Cuma sekarang ini kalau saya mengikuti hawa nafsu --saya dinasihati beberapa teman-- yang rugi kan 200 juta orang. Sekarang ini dolar dari Rp 8.000 dan Rp 9.000 naik, takut-takut tokoh FPI marah.
Bagaimana dengan pemeriksaan di Polda Metro Jaya?
Pak Nurfaizi sewaktu ketemu saya ketawa. Tadi saya ditanya untuk klarifikasi, terus makan-makan. Dia klarifikasi untuk ngademin Gus Dur kok. Dia sendiri bingung, suruh masuk kamar tidur, disuruh tidur, karena banyak wartawan. Nggak boleh keluar. Supaya tidak ketemu wartawan saya pakai topi polisi waktu keluar.
Bagaimana kedekatan Anda dengan Tommy?
Saya ini agen mobil Timor. Mobil-mobil. Terus kalau Anda ingin beli Timor supaya dapat korting, saya dapat Rp 2 juta - Rp 3 juta. Justru yang dekat dengan Tommy itu yang gede-gede, Aswin Nasution, Alfred, yang sering di Humpuss. Saya ini temen dekat. Temen rally.
Tapi jangan tulis saya bisa rally, karena saya cuma nongkrong-nongkrong aja, nanti temen-temen ketawa. Aswin nanti ketawa, 'lo kapan rally-nya.
Laporan Terkait:
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (1)
Gus Dur Menantang Cendana
Bom Gus Dur Buat Tommy (2)
Dokumen Pegangan Gus Dur
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (3)
Inilah Dokumen Pegangan Gus Dur
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (4)
Pembela Cendana Kena Getahnya
'Bom' Gus Dur Buat Tommy (5)
Menyorot Kinerja Buruk Polisi
'Bom' Gus Dur buat Tommy (6)
Mengkaji Tanggung Jawab Polisi
Back
Forward