Serba - Serbi sekitar Kongres I PDI Perjuangan
Semarang Maret 2000
URL :
Aksi Duduk di Rumah Mega
24-03-2000 / 17:31 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Hampir seribu orang simpatisan yang mengaku mendukung kolaborasi Megawati-Eros sebagai pimpinan tertinggi PDI-P, mendatangi rumah dinas Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, di Jl. Madiun Jakarta, Jumat (24/3) sore. Mereka datang dengan mengendarai lebih dari sepuluh bis sewaan, metromini dan kopaja. Dan sekitar 300 orang sudah memadati Jl. Madiun, tepat di antara pintu masuk rumah ibu Megawati dan gedung Bappenas. Selebihnya, menempatkan posisinya di Taman Suropati - di seberang kediaman Mega.
Tampak kerumunan itu didominasi pria muda, sekitar 20-30 tahun. Mereka berpakaian seadanya seperti kaos, celana jeans lusuh, dan bahkan ada yang menggunakan sandal jepit. Selain itu ada juga yang menggunakan stelan kantor, celana bahan dan hem. Walau demikian, ada juga ibu-ibu dan anak-anak.
Mereka datang untuk menemui Megawati. Setibanya di di sana, mereka melakukan orasi, menuntut agar PDI-P berlaku sebagai partai yang terbuka, menghargai perbedaan pendapat dan meminta Kongres Nasional PDI-P mendatang menetapkan Megawati sebagai calon presiden RI. Selain itu, dari mereka juga diperoleh sebuah surat terbuka yang ditanda-tangani oleh 24 pengurus anak cabang PDI-P se-Jakarta Selatan. Isi surat itu menyebutkan dukungan atas Eros Jarot. Sementara itu, mereka juga banyak membawa kertas putih berukuran A-1, yang tampak dituliskan secara terburu-buru, antara lain, "Mega-Eros harapan bangsa", "Eros lambang perlawanan status quo di PDI-P".
Uniknya, ada pula poster yang bertuliskan "Taufik hilang, rakyat senang, PDI-P tenang". Hal ini menunjukkan sikap tidak senang mereka akan sosok Taufik Kiemas (suami Megawati). Dalam orasi, yang terus menerus diteriakkan juru bicara, terdengar kalimat "Ibu Mega harus hati-hati. Karena presiden Pakistan pernah jatuh akibat suami yang korup".
Setelah menunggu sekitar 30 menit, pasukan pengawal wakil presiden (paswalpres), yang sebelumnya menyampaikan tuntutan mereka kepada ibu Megawati, keluar lagi. Paswalpres bertemu dengan tiga orang utusan dari kerumunan tersebut yaitu AR. Soeratno dari Tebet, Haji Basir Arianto dari Setiabudi, dan seorang pria tua yang berambut putih -Masroeri- dari Pancoran. Mengutip Mega, Paswalpres mengatakan bahwa tuntutan sudah diterima ibu. Tapi ibu bilang tidak mau bertemu di sini. Karena ini bukan tempatnya. Ibu tidak mau mencampurkan urusan negara dan partai. Kalau benar-benar anak ibu, tentu harus mau turut perintah ibu.
Hingga berita ini turun, rumah Mega masih dijaga sekitar satu SSK (satuan setingkat kompi) polisi dan polisi militer lengkap dengan senjatanya. Sementara itu, kerumunan 1000 orang pendukung PDI-P masih terus melakukan aksi duduk sambil meneriakkan permintaan supaya Mega keluar menemui mereka dan tidak mencurigai mereka sebagai orang-orang PDI-P yang liar. (Kur)
Lihat Komentar | Kirim Komentar
Berita Lainnya:
- Galeri Pendapat Soal Susunan DPP PDI 2000-2005 (02-04-2000 / 00:39)
-
Ini Dia DPP PDIP 2000-2005 (02-04-2000 / 00:23)
- PDI P Belajar Demokrasi (01-04-2000 / 20:50)
- Megawati Sudah Kantongi Sejumlah Nama (01-04-2000 / 13:41)
- Wakil Ketua untuk Dampingi Megawati (01-04-2000 / 13:23)
-
Calon Sekjen PDIP Cedera Patah Kaki (01-04-2000 / 13:06)
- Kalau Masih Ada Benalu di PDI-P, Eros Tolak Jabatan (31-03-2000 / 23:21)
- Pemilihan PDI-P Berdasarkan Formatur Tunggal (31-03-2000 / 23:02)
- Bila Eros Menantang Badai (31-03-2000 / 16:40)
- Sesepuh PDI-P Prihatin (31-03-2000 / 11:57)
- 4 Calon Muda Sekjen PDI-P (31-03-2000 / 11:54)
-
Mega Tak Terbendung Lagi (31-03-2000 / 11:46)
- Usulan Litsus untuk DPP PDI-P (30-03-2000 / 19:25)
- PDI-P terus usut kasus 27 Juli (30-03-2000 / 18:40)
- Irja calonkan 3 nama untuk calon Ketua Umum PDI-P (30-03-2000 / 18:35)
- Mega Bakal Kembali Pimpin PDI-P (30-03-2000 / 12:40)
-
Menunggu Mega di Pentas RI Satu (30-03-2000 / 12:10)
- Satu DPC Calonkan Eros Jadi Ketua (29-03-2000 / 23:15)
- Bondan Siap Menjadi Fungsionaris PDIP (29-03-2000 / 22:40)
- Kecewa Tidak Boleh Meliput, Wartawan Unjuk Rasa (29-03-2000 / 19:37)
-
Larangan Tidak Jelas, Wartawan Bingung (29-03-2000 / 18:37)
- Sembiring Sambut Datangnya Eros dan Dimyati (28-03-2000 / 14:22)
- Eurico Guteres Datang Sebagai Peninjau (28-03-2000 / 13:57)
-
Eros Djarot Bertemu Cak Roes (28-03-2000 / 13:50)
- PDI P Harus Jadi Pelopor Demokrasi (27-03-2000 / 22:15)
- PBB Setuju Presiden Dipilih Langsung (27-03-2000 / 22:09)
- Soetjipto Bantah Intimidasi Utusan Kongres (27-03-2000 / 21:53)
- Bondan Takkan Terpilih Sebagai Wakil PDIP (27-03-2000 / 20:55)
- Kongres PDI-P Resmi Dibuka (27-03-2000 / 18:06)
- Puluhan DPC PDI-P Bermasalah (27-03-2000 / 17:48)
- Peserta Dari Jawa Timur Kecewa (27-03-2000 / 13:08)
- Dimyati Pantang Mundur (27-03-2000 / 11:10)
-
Kilas Balik Naiknya Mega (27-03-2000 / 10:20)
- Nama Kepengurusan PDIP Mungkin Diganti (25-03-2000 / 22:28)
- Sejuta Penggembira Serbu Semarang (25-03-2000 / 19:10)
- PDI-P di Tengah Isu Money Politics (25-03-2000 / 17:39)
- Mega Akan Silaturahmi dengan Peserta (25-03-2000 / 16:55)
- Hotel dan Penjaja Makanan Panen Rezeki (25-03-2000 / 16:33)
- Status Utusan Peserta Belum jelas (25-03-2000 / 13:34)
-
Bondan Tak Dikenal Warga Partai (25-03-2000 / 00:54)
-
Aksi Duduk Di Rumah Mega (24-03-2000 / 17:31)
Related Article