BAKERNAS
Badan Kerjasama Nasional
Kader-Kader & Simpatisan-Simpatisan
PDI Perjuangan di Mancanegara
PANDANGAN KADER & SIMPATISAN
PDI PERJUANGAN DI LUAR NEGERI
Lampiran 2a
(lanjutan)
SERANGAN TERHADAP TEAM EKUIN PEMERINTAH DAN PENGUNDURAN DIRI MENKO KWIK KIAN GIE
Bila usaha grup Salim menilap kekayaan negara ini berhasil, maka konglomerat jahat lainnya akan mengikutinya. Hal ini telah mengemuka ketika beberapa konglomerat lainnya meminta perlakuan yang sama dengan apa yang dinikmati grup Salim. Bisa dibayangkan berapa ratus trilyun lagi kekayaan negara dan rakyat akan berpindah tangan jika permainan "sulap" grup Salim berhasil menjadi pertunjukkan umum semua konglomerat Indonesia ? Kaum status-quo yang selama ini bertanggung jawab dalam memberikan peluang kepada para konglomerat jahat ini dengan imbalan mendapat bagian hasil jarahan tersebut tetap saja melakukan berbagai kampanye dan sabotase pada usaha team EKUIN untuk melakukan reformasi bidang ekonomi. Mereka takut korupsi dan kolusi yang mereka lakukan terpapar jelas dihadapan rakyat.
Selain kepada pemerintah Indonesia, para konglomerat ini juga mempunyai hutang lebih dari US $ 70 milyar kepada kreditor asing. Karena itu, para kreditor asing inipun menitipkan pesan pada IMF agar para konglomerat ini bisa dibantu untuk pulih kembali sehingga dapat membayar hutang-hutangnya. Pesan tersebut sebagian telah dilaksanakan dengan mendesak pemerintah Indonesia agar mengambil alih tanggungjawab PT. Chandra Asri sebesar US $ 100 juta kepada Marubeni Corp. Menjadi hutang pemerintah Indonesia. Sebagian lagi dilaksanakan melalui perjanjian MSAA antara pemerintah Indonesia dengan debitor konglomerat yang di setujui oleh IMF pada masa pemerintahan mantan presiden Habibie.
Disini kelihatan jelas bahwa IMF maupun pihak kreditor asing negara-negara maju ikut melakukan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan rakyat Indonesia. Usaha mereka yang demikian ini tersandung di team Ekuin, maka pada Februari 2000 yang lalu, para penasehat asing yang digunakan Gus Dur, diantaranya Henry Kissinger, Paul Walker dan Lee Kuan Yew menyarankan kepada presiden untuk mengganti team ekonomi pemerintah.(Lihat keterangan Menteri Keuangan Bambang Sudibyo, Kompas 10 Agustus 2000).
Karena itu tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa serangan terhadap team Ekuin yang dipimpin oleh Menko Kwik Kian Gie merupakan usaha bersama kekuatan status-quo, para konglomerat jahat dan kaum kapitalisme global dengan tujuan yang berbeda. Indonesia membutuhkan bantuan keuangan dan masuknya investor asing dalam usaha menanggulangi krisis ekonomi dewasa ini. Tetapi hal itu hendaknya berlangsung berdasarkan kebiasaan yang lazim berlaku di dunia internasional. Dan kita berharap agar pihak asing tidak lagi mendukung usaha kaum status-quo dan konglomerat jahat memanipulasi kekayaan negara dan rakyat Indonesia.
Bila dalam komposisi kabinet hasil reshuffle mendatang mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie tidak dilibatkan, maka rakyat kehilangan seorang pejabat yang gigih melindungi kepentingan rakyat di pemerintahan !
*) Penulis adalah kader PDI Perjuangan, tinggal di Negeri Belanda.
(c) 2001 Webmaster