MEMPERINGATI HUT KE 100 BUNG KARNO


x-URL :

Peringati Satu Abad, Ceramah Ajaran Bung Karno di NTB

April. 08, 2001 22:33:56 WIB


MATARAM, Mandiri - M emperingati Satu Abad Lahirnya Bung Karno, sejumlah tokoh nasionale di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar ceramah ajaran Bung Karno guna lebih meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang kini sedang dilanda perpecahan.

Ketua Panitia Daerah Peringatan Satu Abad Lahirnya Bung Karno, Drs HL Ratmadji kepada wartawan di Mataram, Minggu (8/4) mengatakan, berkaitan dengan peringatan seratus tahun lahirnya Bung Karno tersebut akan diundang sejumlah tokoh nasional sebagai penceramah.

Di dampingi Sekretaris Panitia Daerah NTB peringatan Satu Abad Lahirnya Bung Karno, Mustadjib, Ratmadji yang juga mantan Bupati Lombok Barat mengatakan, para tokoh nasional yang akan memberikan ceramah tantang ajaran Bung Karno adalah Dr H Roeslan Abdulgani.

Tokoh nasional yang juga mantan Menlu di zaman pemerintahan Presiden Soekarno itu merupakan salah seorang saksi hidup yang mengetahui dan memahami ajaran Bung Karno.

Ajaran nasionalisme tersebut hingga kini masih relevan untuk mengatasi berbagai persoalan di tengah kian lunturnya rasa nasionalisme sebagian masyarakat akhir-akhir ini.

"Peringatan Satu Abad Lahirnya Bung Karno yang jatuh pada 6 Juni 2001 ini memiliki arti yang sangat strategis dan penting, bukan untuk mengkultuskan Bung karno atau sekedar hura-hura, tetapi guna mempererat kembali rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi esensi utama ajaran Bung Karno," katanya.

Kebijakan Bung Karno ketika menjabat presiden pertama Indonesia adalah kedaulatan politik, ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

"Kini kedaulatan politik kita telah terjual kepada bangsa lain dan kini kita telah menjadi `budak` luar negeri termasuk di bidang ekonomi. IMF sebagai tangan-tangan imperialisme Amerika Serikat telah mendikte kebijakan ekonomi Indonesia dan kita selalu mengikuti keinginan mereka," katanya.

Mestinya bangsa Indonesia jangan sampai menjadi budak orang luar negeri dengan tetap berdaulat di bidang ekonomi. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah harus diolah sendiri.

Karena itu di zaman pemerintahan mantan Presiden Soekarno kekayaan alam diupayakan diolah sendiri untuk sebesar-besanya kemakmuran rakyat sebagaimana tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. "Karena itu melalui peringatan Satu Abad Kelahiran Bung Karno sekarang ini kita berupaya mensosialisasikan ajaran Bung Karno tersebut agar masyarakat lebih memahaminya," katanya.

Pada Peringatan Satu Abad kelahiran sang Proklamator tersebut juga akan disampikan ceramah tentang ajaran `Marhaenisme` oleh Adhoi Yunus dari Jakarta dan Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno bakal menyampaikan ceramah mengenai reformasi.

Menurut Ratmadji, peringatan Satu Abad Lahirnya Bung Karno ini tidak bertendensi politik, karena ajaran-ajaran Bung Karno tidak hanya dimiliki satu partai atau golongan.

Selain menggelar ceramah peringatan Satu Abad Kelahiran Bung Karno, juga akan diisi berbagai kegiatan, yakni pameran bernuansa Bung Karno, yakni pameran buku-buku berisi antara lain mengenai ajaran nasionalisme dan marhaenisme.

Selain itu juga akan digelar lari 10 kilometer Bung Karno yang akan diikuti pelari se NTB, lomba sepeda santai dan pada 6 Juni akan digelar pesta rakyat Sasak (Lombok) dengan menampilkan kesenian tradisional khas Lombok serta doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.

Pada upacara puncak nanti sejumlah tokoh nasionalisme di NTB juga akan mengikuti acara ziarah ke makam Bung Karno di Blitar.
[EDO/ANT]

Kirim Ke Email Kirim Ke Email
Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda
Lihat Komentar Lihat Komentar Anda



Back

Forward


(c) 2001 compiled by