MEMPERINGATI HUT KE 100 BUNG KARNO


x-URL :

Selasa, 12 Maret 2002, 14:02 WIB

Hartini Soekarno Dimakamkan Secara Militer

Jakarta, KCM

Laporan: Egidius Patnistik

Almarhumah Hartini Soekarno, salah seorang isteri Presiden pertama Indonesia, Soekarno, siang ini, Selasa (12/3) pukul 13.30 dimakamkan secara militer di Taman Pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat, diiringi hujan rintik-rintik.

Foto: KCM/Wisnubrata

Bertindak sebagai inspektur upacara, Brigjen TNI Lintang Waluyo. Pemakaman dihadiri antara lain Presiden Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Hamzah Haz, beserta istri Nani Hamzah Haz. Tampak pula duta besar Palestina untuk Indonesia Rihbi Awad, Guntur Soekarnoputra dan Guruh Soekarnoputra.

Jenazah Hartini, wanita asal Ponorogo ini, tiba di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak pada pukul 13.20. Peti almarhumah terlihat ditutup bendera merah putih.

Hartini Soekarno, wafat pada Selasa (12/3) dinihari pukul 01.40 pagi RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Ia sudah dirawat sejak Senin (11/3) dinihari pukul 02.00 WiB, karena menderita sesak napas. Dalam biografi singkat yang dibacakan sebelum upacara pemakaman disebutkan almarhum adalah mantan pejuang kemerdekaan.

Almarhumah meninggalkan enam anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan. Hartini sebenarnya memiliki tujuh anak, dua diantaranya hasil perkawinan dengan Soekarno yakni Taufan Soekarno dan Bayu Soekarno, namun Taufan sudah meninggal mendahului ibunya.

Hartini bertemu pertama kali dengan Bung Karno tahun 1952 di kota tempat tinggalnya, Salatiga, Jawa Tengah. "Bapak langsung menyatakan sangat tertarik kepada diri saya." Malahan ketika diberi tahu bahwa sudah punya lima orang anak, muncul komentar spontan, "Benar, sudah lima orang anak dan masih tetap secantik ini?"

Cinta pandangan pertama tersebut muncul seketika, dan Bung Karno menyebutkan, "Aku jatuh cinta kepadanya. Dan kisah percintaan kami begitu romantis sehingga orang dapat menulis sebuah buku tersendiri mengenai hal tersebut."

Jatuh cinta bisa terjadi kapan dan di mana saja. Tetapi, yang kemudian menyulut reaksi pro-kontra, khususnya di kalangan wanita pada masa itu, oleh karena Bung Karno masih terikat perkawinan dengan Fatmawati, sementara status Hartini, ibu rumah tangga dengan lima orang anak.

Demikian cuplikan kisah dalam autobiografi Soekarno yang terbit bulan November 1965, yang ditulis oleh Cindy Adams.(zrp)


Foto: KCM/Wisnubrata

Presiden Megawati dan Wakil Presiden Hamzah Haz saat menunggu kedatangan jenazah Ny Hartini Soekarno.
Guntur Soekarnoputra juga nampak mendampingi Megawati di Pemakaman Umum Karet Bivak.
Upacara militer mengawali pemakaman Istri ke empat Presiden Soekarno, Ny Hartini.
Presiden Megawati mendapat kesempatan menaburkan bunga di atas makam Ny Hartini.


Back

Forward


(c) 2002 compiled by