MEMPERINGATI HUT KE 100 BUNG KARNO



PANCASILA



1. Pancasila kecuali suatu Weltanschauung adalah alat pemersatu, dan siapa tidak mengerti perlunya persatuan dan siapa tidak mengerti bahwa kita hanya dapat merdeka dan berdiri tegak merdeka jikalau kita bersatu, siapa yang tidak mengerti itu, tidak akan mengerti Panca Sila.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 28

2. Ada orang berkata, pada waktu Bung Karno mempropagandakan Pancasila, pada waktu itu ia menggalinya kurang dalam. Tapi saya terus terang katakan "Saya menggalinya dari empat saf : Saf pra Hindu, saf Hindu, saf Islam dan saf Imperialis."

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 42

3. Ke Tuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Kedaulatan Rakyat, Keadilan Sosial. Dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini, yang nyata selalu menjadi isi daripada jiwa bangsa Indonesia.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 38

4. Bagaimana seluruh rakyat Indonesia pada garis besarnya ? Kalau pada garis besarnya telah saya gogo, saya selami, rakyat Indonesia ini percaya kepada Tuhan.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 49

5. Kalau Saudara tanya kepada saya personlijk apakah Bung Karno betul-betul percaya kepada agama Islam. Saya percaya kepada adanya Tuhan.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 48

6. Kita, sayapun adalah orang Islam, maaf beribu maaf, ke-Islaman saya jauh belum sempurna, tetapi kalau saudara-saudara membuka saya punya dada, dan mellhat saya punya hati, tuan-tuan akan dapati tidak lain tidak bukan hati Islam.

Dan hati Islam Bung Karno ini, ingin membela Islam dalam mufakat, dalam musyawarah. Dengan mufakat kita perbaiki segala hal juga keselamatan agama, yaitu dengan jalan pembicaraan atas permusyawaratan dalam Badan Perwakilan Rakyat.

LAHIRNYA PANCASILA 1 JUNI 1945

7. 1. Pancasila, as the sublimation of Indonesia's unity of soul.
    2. Pancasila, as the manifestation of the unity the Indonesian nation's and territory.
    3. Pancasila, as WELTANSCHAUUNG in the Indoneslan nation's way of life,
        nationallty and internationally.

KATA PENGANTAR BUNG KARNO dalam buku lahirnya Pancasila edisi Bahasa Inggeris 1 Juni 1964 hal. 5

8. I am not a maker of Pancasila. I am not a creator of Pancasila. I merely put into words some feelings existing among people, to which I gave the name of Pancasila. I dug in the ground of the Indoneslan people and I saw in the heart of the Indonesian nation that there were five feelings there .... I formulated what we know to day as Pancasila. I merely formulated it because these five feelings had already lived for scores of years, even hundreds of years in our innen most hearts.

Pengantar dalam buku Lahirnya Pancasila terbitan 1 Juni 1964 hal. 43 edisi Bahasa Inggeris

9. Saya berjuang sejak tahun 1918 sampai dengan 1945 sekarang ini untuk Weltanschauung. Untuk membentuk Nasionalistis Indonesia, untuk kebangsaan Indonesia, untuk kebangsaan Indonesia yang hidup didalam peri kemanusiaan, untuk permusyawaratan, untuk social-recht-vaardigheid, untuk Ketuhanan. Pancasila itulah yang berkobar-kobar didalam dada saya berpuluh tahun.

1 Juni 1945 Lahirnya Pancasila

Back

Forward


(c) 2000 compiled by [email protected]