MEMPERINGATI HUT KE 100 BUNG KARNO



NASIONALISME



1. Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi "perkakasnya Tuhan", dan membuat kita menjadi "hidup di dalam rokh".

SULUH INDONESIA MUDA 1928

2. Nasionalisme yang sejati, nasionalismenya itu bukan se-mata-mata copie atas tiruan dari Nasionalisme Barat, akan tetapi timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan.

D.B.R. hal. 5

3. Nasionalisme Eropa ialah satu Nasionalisme yang bersifat serang menyerang, satu Nasionalisme yang mengejar keperluan sendiri, satu Nasionalisme perdagangan yang untung atau rugi, Nasionalisme semacam itu pastilah salah, pastilah binasa.

D.B.R. hal. 6

4. Bangsa yang terdiri dari kaum buruh belaka dan menjadi buruh antara bangsa-bangsa. Tuan-tuan Hakim-itu bukan nyaman... Tidaklah karenanya wajib tiap-tiap nasionalls mencegah keadaan itu dengan seberat-beratnya ?

INDONESIA MENGGUGAT hal. 58

5. Bangsa atau rakyat adalah satu jiwa. Jangan kita kira seperti kursi-kursi yang dijajarkan. Nah, oleh karena bangsa atau rakyat adalah satu jiwa, maka kita pada waktu memikirkan dasar statis atau dasar dinamis bagi bangsa, tidak boleh mencari hal-hal diluar jiwa rakyat itu sendiri.

PANCA SILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 37

6. Entah bagaimana tercapainya "persatuan" itu, entah bagaimana rupanya "persatuan" itu, akan tetapi kapal yang membawa kita ke Indonesia - Merdeka itu, ialah ....."Kapal Persatuan" adanya.

D.B.R. hal. 2

7. Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. Oleh karena pada hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 7

8. Kita bangsa yang cinta perdamaian, tetapi lebih cinta KEMERDEKAAN !

17 AGUSTUS 1946

9. Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras ia punya keinginan bersatu den mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 58

10. Kita dari Republik Indonesia dengan tegas menolak chauvinisme itu. Maka itu di samping sila kebangsaan dengan lekas-lekas kita taruhkan sila perikemanusiaan.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 64

11. Janganlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari rakyat dan bukan berada diatas rakyat.

BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT hal. 69

12. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya.

PIDATO HARI PAHLAWAN 10 NOP 1961

13. Di dalam arti inilah maka pengorbanan kawan Tjipto itu harus kita artikan: Tiada pengorbanan yang sia-sia. Tiada pengorbanan yang tak berfaedah. "No sacrifice is wasted".

SULUH INDONESIA MUDA 1928

14. Tidak seorang yang menghitung-hitung : "Berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya."

PIDATO H. U. T PROKLAMASI 1956

15. Oleh karena itu, maka Marhaen tidak sahaja harus mengikhtiarkan Indonesia Merdeka, tidak sahaja harus mengikhtiarkan kemerdekaan nasional, tetapi juga harus menjaga yang di dalam kemerdekaan nasional itu harus Marhaen yang memegang kekuasaan.

MENCAPAI INDONESIA MERDEKA 1933

16. Ini Negara, alat perjuangan kita. Dulu alat perjuangan ialah partai. Nah, alat ini kita gerakkan. Keluar untuk menentang musuh yang hendak menyerang. Kedalam, memberantas penyakit di dalam pagar, tapi juga merealisasikan masyarakat adil dan makmur.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 60

17. Dari sudut positif, kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA hal. 65

Back

Forward


(c) 2000 compiled by [email protected]