BAKERNAS
Badan Kerjasama Nasional
Kader-Kader & Simpatisan-Simpatisan
PDI Perjuangan di Mancanegara
PANDANGAN KADER & SIMPATISAN
PDI PERJUANGAN DI LUAR NEGERI
Lampiran 2
(lanjutan)
PEMBANGUNAN EKONOMI, KRISIS DAN REFORMASI DI INDONESIA
Kelihatannya pemerintahan baru menyadari betapa beratnya ketergantungan Indonesia pada hutang luarnegeri, sehingga akan berusaha secara bertahap mengurangi hutang luarnegeri sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Negara dan pengurangan hutang diusahakan tercermin pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan Letter of Intent (LoI) dengan Dana Moneter Internasional (IMF) (21).
Reformasi Hubungan Internasional
Hubungan internasional Indonesia yang tidak seimbang selama ini, perlu dirubah agar lebih memperkuat saling pengertian dan persatuan sesama bangsa Asia. Dalam persaingan global antara 3 kekuatan raksasa ekonomi dunia -- NAFTA, Uni Eropa dan Jepang -- bangsa-bangsa Asia perlu memperkuat persatuannya. Dua gagasan penting kearah persatuan ekonomi Asia yaitu Kaukus Perdagangan Asia Timur yang melibatkan Asean, Jepang, Cina, Taiwan dan Korea Selatan yang diprakarsai oleh PM Mahatir beberapa tahun lalu, dan gagasan Jepang untuk membentuk Dana Moneter Asia (AMF) mendapat tekanan dari Amerika, sehingga sampai saat ini belum bisa terlaksana. Sikap Australia yang ingin menjadi "wakil" Amerika di Asia telah lebih menyadarkan bangsa-bangsa Asia akan pentingnya memperkuat persatuan sesama bangsa Asia, terutama dibidang ekonomi. Presiden Abdurahman Wahid mengatakan bahwa rencana kita adalah agar India, Indonesia dan RRC saling memanfaatkan potensi sumber daya dan pasar yang besar. (22)
Pelaksaaan reformasi menyeluruh demikian ini sedang menghadapi berbagai hambatan terutama dari kaum status-quo di dalam negeri yang menjadi sasaran reformasi dan dalam batas-batas tertentu kapital global yang ikut berkolusi dengan kaum status-quo tersebut. Sistem multi-partai, pemilu yang relatif jurdil, kebebasan pers, sidang MPR dan pembentukan pemerintah baru, perubahan LoI dengan IMF, perubahan penyusunan APBN 2000, keterbukaan, perubahan orientasi politik luarnegeri, pergantian pejabat sipil maupun militer menunjukkan bahwa reformasi terus bergulir untuk mengalahkan kaum status-quo dan pendukung-pendukungnya.
Dari proses perkembangan yang terjadi selama ini, kita melihat bahwa sesungguhnya krisis itu sendirilah yang sedang membimbing kita menuju kearah penyelesaian menyeluruh. Bila kita arif melihat arah bimbingan itu dan bertindak bijaksana dalam melakukan reformasi sesuai dengan arahan keadaan objektif tersebut, maka Indonesia pasti dapat keluar dari keadaan krisis untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur seperti yang kita cita-citakan bersama.
Amsterdam, 18 Desember 1999
*) Burhan Azis
(Disampaikan dalam sebuah seminar yang di selenggarakan oleh SAS di Universitas Amsterdam, 18 Desember 1999)
__________
(21) Kompas, 9 Nopember 1999
(22) Media Indonesia, 9 Nopember 1999
(c) 2001 Webmaster