Tanggapan atas Masalah Pembunuhan Besar-Besaran Tahun 65/66

Raja Bambu

From: "Endang Prabaningsih"
To: "Indopubs/archives/"
Cc:
Subject: Tanggapan atas Masalah Pembunuhan Besar-Besaran Tahun 65/66
Date: Mon, 6 Mar 2000 21:14:35 +0700

RAJA BAMBU : KEPADA SAUDARA UMAR SAID

Tulisan saudara Umar Said, berjudul Masalah Pembunuhan Besar-Besaran Tahun 65/66, benar benar menyentuh hati saya. Saya merasa sedih, haru tetapi juga senang. Sedih karena hal yang seburuk pembunuhan ratusan warga yang mungkin tak bersalah telah terjadi; haru membaca ceritera Siti Sundari tetapi senang, karena ada seorang seperti saudara Umar Said yang ingin adanya pengungkapan apa yang sebenarnya terjadi di tahun 65/66.

Saya sebagai orang tua, yang sudah berumur tiga perempat abad, yang kebetulan tidak ada di Indonesia pada tahun tahun itu, ingin juga mengetahui apa dan mengapa terjadinya tragedi 65/66. Saya tidak mempunyai cerita tangan pertama, seperti ceritanya Ahmad , anggauta SBKA, Kardono dan Prayogo, tetapi saya telah membaca tulisan Dale Scott, Ben Anderson, Kathy Kadane, Ny. Budiarjo dan seorang ibu, yang waktu itu anggauta Gerwani, yang tanpa diajukan ke pengadilan dipenjara selama tiga puluh tahun lebih. Banyak pula tulisan tulisan orang Australia dan Belanda dan cerita kolonel Latief. Barangkali kalau cerita cerita ini disambung sambungkan, hal hal yang selama puluhan tahun ini ditutup tutupi dapat ditransparankan.

Orang orang yang mengetahui apa sebenarnya yang terjadi, tinggal sedikit. Suharto tentu mengetahui cerita seluruhnya. Barangkali jendral Jusuf, jendral Nasution dan beberapa pensiunan jendral lainnya yang waktu itu barangkali berpangkat letnan kolonel ata u kolonel mengetahui fakta fakta yang dibutuhkan untuk mengungkap cerita seluruhnya. Mereka semua tentunya sudah tua, jadi kalau sekarang ini kita tidak menguras otak mereka, kita tak akan berkesempatan untuk mengetahui lembaran hitam dalam sejarah Indone sia itu. Mereka semua, seperti saya, sudah ngunduri mati.

Untuk apa kebenaran akan pembunuhan tahun 65/66 harus diungkapkan? Dengan keterbatasan saya menguasai bahasa, saya tidak dapat menjelaskan mengapanya, tetapi saya merasa dengan sepenuh hati bahwa kebenaran harus dipaparkan. Saya, pribadi, merasa berhutang besar pada mereka yang terbunuh dan terpenjara tanpa salah dan pada anak cucu mereka itu. Anak cucu itu, yang sama sekali tidak bersalah telah banyak menderita, seperti diceritakan saudara Umar.

Saya setuju sekali dengan ajakan saudara Umar untuk mengupas bersama sama kejadian tahun 65/66 itu, demi rekonsiliasi, demi kebenaran, demi kedewasaan kita bernegara dan berbangsa.

Raja Bambu
Pertapaan Blitar

----- End of forwarded message from Endang Prabaningsih -----

____________________________________________________
[ KEMBALI KE ATAS ]
[ BERITA SEBELUMNYA ] - [ H O M E ] - [ BERITA SELANJUTNYA ]

____________________________________________________
HAK CIPTA © 1996 - 2000 -
Pengelola :