************************************
X-URL: http://www.tempo.co.id/har/ti/juni10-1.htm
10/Juni/1998
Wawancara Prof. Sumitro Djojohadikusumo:
"Jika Lima Tahun Lalu Pak Harto Mundur......."
RO Tambunan "Jika lima tahun lalu Pak Harto mundur, kondisi Indonesia
tidak akan seburuk sekarang." Begitu pendapat Prof. Sumitro
Djojohadikusumo kepada Iwan Setiawan dari TEMPO Interaktif. Begawan
ekonomi yang baru saja berulang tahun ke-81 ini juga menyorot
kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengusaha kecil dan menengah.
"Padahal merekalah tulang punggung perekonomian saat ini," kata ayah
dari bekas Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto ini. Berikut wawancara
lengkap dengan Prof. Sumitro, Sabtu, 6 Juni lalu, di Jakarta.
_________________________________________________________________
Setelah hampir setahun Indonesia mengalami krisis ekonomi, sebenarnya
separah apa kondisi perekonomian kita sekarang?
Saya harus mengakui secara jujur bahwa saat ini kondisi
perekonomian Indonesia tidak lagi resesi, tetapi mulai memasuki
awal depresi ekonomi. Jadi kondisi ekonomi kita memang sudah gawat.
Kondisi semacam ini lebih berat dari resesi ekonomi. Jika resesi,
masih ada dunia usaha yang mampu bertahan atau bangkit lagi setelah
mengalami kebangkrutan. Tetapi jika suatu negara mengalami depresi
ekonomi, maka negara tersebut berada dalam keadaan tertekan. Sejak
Januari situasi kita memburuk, ditambah dengan terjadinya huru-hara
14 Mei lalu maka perekonomian kita lumpuh.
Kita mengalami depresi ekonomi, alasannya?
Secara makro ekonomi, maka ada empat hal yang dapat dijadikan
ukuran untuk melihat kondisi perekonomian Indonesia. Pertama,
setelah beberapa tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata
berkisar enam hingga tujuh persen setahun. Tahun 1998 ini saya
perkirakan pertumbuhan ekonomi kita akan mandek, bahkan minus 10
hingga15 persen. Bayangkan saja bagaimana parahnya kondisi ekonomi
Indonesia, jika mengalami penurunan sekitar 16 hingga 22 persen.
Kedua, meningkatnya tingkat pengangguran. Sebelum Indonesia
mengalami krisis, satu orang pekerja rata-rata menanggung hidup
empat orang. Tetapi akibat krisis yang berlarut ini, banyak
perusahaan bangkrut dan jumlah pengangguran membengkak. Akibatnya
satu orang pekerja sekarang rata-rata harus menanggung hidup tujuh
orang.
Ketiga, jika menurut pemerintah inflasi yang kita alami sekitar 80
persen. Menurut saya Indonesia akan mengalami inflasi yang lebih
besar, barangkali berkisar 100 hingga 120 persen tahun ini.
Keempat, neraca pembayaran utang swasta kita sangat
mengkhawatirkan. Tiga tahun yang lampau, 1995, saya pernah
memperingatkan pemerintah bahwa jumlah utang swasta sudah terlalu
besar. Dan jangan menambah utang lagi sebelum utang yang lama
dibayar, karena masalah utang swasta sudah masuk kategori lampu
merah. Saat ini nilai dollar naik empat hingga lima kali lipat
dibanding sebelum krisis, dapat Anda bayangkan sendiri bagaimana
besarnya utang swasta kita.
Maka melihat parahnya kondisi makro ekonomi kita, saya berpendapat
bahwa saat ini Indonesia mulai memasuki depresi ekonomi. Karena
kenyataannya, saat ini semua sektor ekonomi tertekan dan lumpuh.
Jika dibiarkan terlalu lama perekonomian kita akan hancur.
Dalam sejarahnya, berapa kali Indonesia mengalami krisis seberat ini?
Seingat saya telah tiga kali Indonesia mengalami krisis hebat. Yang
pertama kali terjadi pada tahun 1940-an, ketika jaman penjajahan
Jepang. Walaupun jika dibandingkan dengan penjajahan Belanda, masa
penjajahan Jepang dapat dikatakan singkat. Tetapi penderitaan yang
dialami rakyat jauh lebih berat, karena Jepang jauh lebih kejam
dibanding Belanda. Saat itu kelaparan terjadi di mana-mana, hampir
seluruh daerah di Indonesia mengalami nasib yang sama. Saat itu
saya masih kelas satu SMP, dan sempat makan gaplek (singkong yang
dikeringkan, red) Antrian untuk mendapatkan makanan ada di
mana-mana.
Krisis hebat yang kedua kali terjadi sekitar tahun 1965. Di saat
ambruknya pemerintahan Bung Karno itulah terjadi resesi ekonomi
yang parah. Tingkat inflasi saat itu mencapai 650 persen. Cadangan
devisa negara saat itu sangat kecil, hanya cukup untuk dua minggu
saja. Sedangkan hampir di seluruh daerah kelaparan. Mirip di jaman
Jepang, antrian untuk mendapat jatah beras terjadi di mana-mana.
Sebagian besar rakyat jatuh miskin. Sedangkan yang ketiga adalah
krisis yang kita alami sejak pertengahan 1997 lalu. Yang tanpa kita
sadari telah berlangsung hampir setahun, dan kondisi ekonomi makin
memburuk.
Dari ketiga krisis tersebut, mana yang kondisinya paling parah?
Menurut saya ketiga krisis itu tidak bisa dibandingkan begitu saja,
karena kondisinya sangat berbeda. Krisis pada tahun 1940-an itu
terjadi karena memang akibat kerakusan Jepang. Sedangkan resesi
yang terjadi di akhir pemerintahan Bung Karno pada 1965 itu memang
karena kondisi negara kita dalam keadaan yang sulit, setelah
terlibat peperangan dengan Belanda untuk mempertahankan
kemerdekaan. Dan saat itu kondisinya merata, hampir seluruh rakyat
memang miskin. Berbeda dengan krisis yang kita alami sejak bulan
Juli tahun lalu ini, yang dipicu oleh kredit macet utang swasta
kita.
Apa yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian kita?
Jika kondisi sosial politik belum stabil, sulit untuk membuat
rencana jangka panjang di bidang ekonomi. Dalam kondisi seperti
sekarang yang paling mungkin adalah melakukan usaha penyelamatan
ekonomi jangka pendek. Ada tiga hal yang perlu dilakukan menurut
saya.
Apa itu?
Pertama, pemerintah perlu didesak untuk menyediakan dana khusus
sebesar tiga hingga lima milyar US dollar untuk membantu pengusaha
kecil dan menengah. Dana itu didapat dari bantuan yang akan
diberikan oleh IMF, Bank Dunia atau Asian Development Bank. Untuk
itu perlu dibentuk semacam trust fund yang independen. Artinya dana
itu dikelola oleh badan yang independen dari birokrasi
pemerintahan, yang bersama Bank Indonesia mengatur pemberian kredit
kepada pengusaha kecil dan menengah. Tentunya kredit ini diberikan
dengan bunga yang lebih rendah dari yang berlaku saat ini. Dan
penyaluran kredit ini dilakukan lewat sistem perbankan yang sehat.
Kedua, perlu dibentuk semacam investment fund untuk membantu
koperasi. Dananya diambil dari dana deviden BUMN sebesar satu
hingga tiga persen. Selain koperasi, investment fund ini juga
diharapkan akan mendukung pengusaha kecil dan menengah.
Ketiga, perlunya setiap daerah di Indonesia diberi otonomi untuk
mengatur perekonomiannya sendiri. Karena di beberapa daerah yang
jauh dari Jakarta saat ini telah mengalami kesulitan pangan. Jika
kondisi ini dibiarkan, mereka tentu akan mencari bantuan ke negara
tetangga terdekat. Akibatnya mereka tentu akan menyalahkan
pemerintah pusat, yang dianggap tidak mempedulikan nasib mereka.
Saya khawatir jika sistem sentralisasi tetap diberlakukan dalam
kondisi krisis ini, ada kemungkinan Indonesia akan terpecah-belah.
Bagaimana jika IMF terus menunda bantuannya, darimana pemerintah
mendapat dana sebesar tiga hingga lima milyar US dollar itu?
Saya pikir pemerintah harus bersikap adil kepada rakyat. Jumlah
lima milyar dollar AS tidaklah lebih besar dari dana yang diberikan
pemerintah untuk membantu bank-bank yang sekarat. Maksud saya,
pemerintah jangan hanya memikirkan nasib para konglomerat saja,
tetapi juga pengusaha kecil. Karena para pengusaha itu tidak pernah
punya utang dollar yang besar, tetapi akibat utang para konglomerat
itu sekarang usaha mereka lumpuh. Demi keadilan pemerintah harus
mengambil cadangan devisa negara untuk membantu pengusaha kecil,
jika ternyata IMF maupun World Bank menunda bantuan dananya untuk
Indonesia.
Apa yang terjadi jika pemerintah "tutup mata" dengan nasib pengusaha
kecil?
Saya yakin gerakan aksi mahasiswa yang menuntut reformasi ini akan
terus terjadi, karena apa yang mereka lakukan adalah cermin
kegelisahan masyarakat. Hal ini logis, sebab sebagian besar
mahasiswa itu berasal dari masyarakat menengah ke bawah, bukan
anak-anak orang kaya atau konglomerat. Jadi selama usaha orang tua
mereka lumpuh, dan kepentingan mereka untuk meneruskan kuliah juga
terancam, mereka akan terus berdemonstrasi. Jangan lupa, bahwa
selama situasi sosial tidak stabil, perekonomian tidak akan pulih.
Di lain pihak suku bunga SBI saat ini begitu tinggi, bagaimana
pengusaha kecil dapat bangkit?
Terus terang suku bunga SBI yang berlaku saat ini terlalu tinggi.
Hal ini hanya akan mematikan pengusaha menengah dan kecil, jadi
menurut saya sebaiknya suku bunga yang ada sekarang harus
diturunkan. Di samping itu perlu ada instrumen-instrumen lainnya
untuk merangsang masyarakat agar bersedia menanam investasi pada
sektor-sektor yang bersifat produktif. Dan pemerintah juga perlu
memberikan kemudahan para pengusaha kecil itu untuk mengekspor
produknya. Jika pengusaha kecil dan menengah lumpuh, perekonomian
akan hancur. Karena merekalah tulang punggung perekonomian
Indonesia saat ini.
Bukankah kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga SBI itu
bertujuan untuk mencegah semakin melorotnya nilai tukar rupiah?
Penentu kebijakan otoritas moneter yang ada sekarang mengambil
langkah yang salah. Mereka lupa bahwa krisis yang kita alami ini
tidak hanya sebatas ekonomi saja, tetapi juga sosial dan politik.
Secara teori memang dengan menaikkan suku bunga SBI, nilai tukar
rupiah akan menguat, tetapi kenyataannya tidak demikian. Menurut
saya, dalam kondisi saat ini tidak ada hubungan antara kenaikan
suku bunga SBI dengan menguatnya nilai tukar rupiah. Karena selama
kondisi sosial politik Indonesia tidak stabil, rupiah akan terus
melemah. Tak peduli seberapa tingginya suku bunga SBI dinaikkan
oleh pemerintah. Justru dengan tingginya suku bunga SBI, dunia
usaha makin terpuruk.
Selama ini Anda dikenal "dekat" dengan pemerintah, mengapa Anda tidak
menyampaikan ide-ide untuk penyelesaian krisis ekonomi saat ini?
Saya sudah pernah menyampaikan ide-ide saya ini sekitar dua atau
tiga tahun yang lalu, baik kepada menteri maupun mantan Presiden
Soeharto. Tetapi sampai saat ini tidak pernah ada tanggapan,
disetujui atau tidak.
Menurut harian The Wall Street Journal, kita butuh waktu 20 tahun
untuk mengembalikan kondisi ekonomi Indonesia seperti sebelum krisis.
Menurut Anda berapa lama?
Saya kira Indonesia butuh waktu tujuh hingga delapan tahun untuk
memulihkan kondisi ekonomi seperti sebelum krisis.
Apa yang dapat dilakukan Presiden Habibie untuk mengatasi kondisi
seperti saat ini?
Tugas Habibie dengan kabinet reformasinya sangat berat. Menurut
pendapat saya, jika Habibie ingin mengatasi krisis ini, atau
minimal memperbaiki kondisi ekonomi, Ia harus mendapat legitimasi
rakyat sebagai presiden. Karena untuk mengatasi krisis ini,
siapapun presidennya, ia butuh dukungan rakyat.
Artinya Anda setuju dengan diadakannya sidang istimewa?
Apapun namanya, entah Sidang Istimewa MPR atau Sidang Umum MPR,
atau pemilu lebih dulu. Yang terpenting kedududukan Habibie baru
akan memperoleh legitimasi dari rakyat setelah ia terpilih lewat SI
MPR atau SU MPR tadi. Walaupun Habibie didukung oleh ABRI, tetapi
jika ia tidak memperoleh dukungan dari rakyat. Habibie tidak akan
bisa mengatasi krisis ini.
Benarkah langkah mengatasi krisis ini dengan mengganti Presiden
Soeharto seperti yang terjadi di Korsel atau Thailand?
Sebenarnya saya tidak mau membicarakan person, tetapi Anda
menanyakan apa pendapat saya mengenai Pak Harto. Karena saya tidak
bisa berbohong, terpaksa saya menjawabnya. Sebenarnya pergantian
seorang kepala negara adalah suatu hal yang wajar, sesuai dengan
hukum alam. Siapa pun orangnya, ia akan menua, dan suatu saat pasti
diganti.
Tidak ada orang di dunia yang mampu berkuasa sepanjang hidupnya.
Jika ia memaksakan kehendak, pasti hasilnya tidak akan pernah baik.
Dari sejarah kita bisa belajar, berapa banyak pemimpin dunia yang
tetap bersikeras berkuasa ketika sudah terlalu tua. Akibatnya hanya
akan menghancurkan negaranya sendiri, tak ada gunanya. Lihat saja
bagaimana diktator presiden Tito menghancurkan Yugoslavia karena
ingin terus berkuasa.
Mantan dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz pernah menyatakan
bahwa jika Presiden Soeharto mundur sepuluh tahun yang lalu, Indonesia
tidak akan mengalami krisis seperti ini. Apakah Anda setuju?
Saya bukannya ingin membela Pak Harto, tetapi tidak dapat disangkal
bahwa selama 20 tahun yang pertama menjadi presiden, jasa Pak Harto
besar. Tetapi memang setelah itu kepemimpinan Pak Harto mulai
berubah, karena sulit buat Pak Harto untuk menghindari conflict of
interest antara kepentingan putra dan putrinya yang mulai berbisnis
dengan tugas kenegaraannya sebagai presiden. Menurut saya,
sebaiknya Pak Harto mengundurkan diri lima tahun yang lalu.
Saat ini hampir semua orang hanya mencaci-maki dan mengungkit-ungkit
kejelekan Pak Harto, apakah hal ini adil?
Menurut saya seharusnya kita bisa menilai seseorang secara
obyektif. Jangan hanya melihat sisi baiknya saja dan sebaliknya,
karena semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab
itu sejak Pak Harto masih menjadi presiden, saya selalu mencoba
obyektif. Jika kebijakannya benar, saya dukung. Jika tidak,
biasanya saya mengkritiknya. Jadi jangan karena Pak Harto saat ini
sudah tidak punya power lagi setelah mengundurkan diri, lantas
semua orang mencaci-makinya. Kita juga harus mengakuinya bahwa Pak
Harto juga punya jasa besar di awal pemerintahannya. Tidak adil
rasanya jika kita hanya membicarakan kejelekan Pak Harto.
Lebih jauh lagi, sekarang banyak pejabat tinggi yang "dicopot"
jabatannya jika diketahui punya hubungan dengan Pak Harto, termasuk
putra Anda, Letjen Prabowo Subianto, tanggapan Anda?
Sebenarnya saya tidak ingin membicarakan hal-hal semacam ini dan
hanya membatasi pembicaraan kita di bidang ekonomi saja (seraya
tertawa, red). Tetapi suka atau tidak saya akan menjawabnya, karena
kamu sudah menanyakannya.
Begini ya, hampir semua orang tahu bahwa selain prajurit tempur
yang tangguh, Prabowo juga sekaligus prajurit yang well educated.
Ia punya wawasan yang luas mengenai berbagai hal, mungkin dengan
jabatan barunya sebagai Dansesko ABRI, Pangab Wiranto ingin agar
Prabowo menularkan ilmunya kepada para perwira ABRI lainnya.
Barangkali setelah Presiden Soeharto turun, banyak pihak yang
menginginkan Prabowo "digeser" karena dianggap kenaikan pangkatnya
akibat KKN. Memang kesalahan Prabowo barangkali cuma satu, bahwa ia
menikah dengan anak Pak Harto. Padahal tanpa kawin dengan Titik pun
saya yakin bahwa Prabowo bisa mencapai karirnya seperti sekarang.
Ada isu bahwa dipindahnya Prabowo itu berkaitan dengan penembakan
mahasiswa Trisakti?
Saya pikir lebih baik jika kita bersikap wait and see terhadap
penyidikan kasus penembakan mahasiswa Trisakti tersebut. Karena
sejauh ini, hasil penyidikan POM ABRI menunjukkan bahwa tidak ada
keterlibatan pasukan dari kesatuan lain, selain polisi. Jadi sejauh
ini keterlibatan Prabowo dalam tragedi Trisakti hanya sebatas isu
saja.
Ada juga isu lain bahwa pencopotan Prabowo itu karena ia mencoba
mengancam Habibie agar memberikan kedudukan lain yang lebih kuat?
Benar bahwa tanggal 22 Mei, Prabowo menemui Presiden Habibie di
pagi hari. Tetapi tidak benar bahwa Bowo meminta Habibie untuk
memberinya posisi lainnya. Habibie sendiri yang menelepon saya
untuk memberitahukan bahwa Prabowo menemuinya. Tujuan Bowo menemui
Habibie cuma untuk mendapatkan masukan dari Habibie mengenai
tugasnya yang baru. Saya masih ingat apa yang dibilang Habibie,
bahwa ia meminta kepada Prabowo untuk menerima tugasnya yang baru
dari Pangab Wiranto dengan baik. Dan kepada saya Prabowo juga
bilang bahwa ia menerima tugas barunya itu. Jadi tidak benar isu
yang mengatakan bahwa Prabowo sampai mengancam Habibie.
Saya memang mendengar berbagai macam isu yang aneh-aneh mengenai
anak saya. Bahkan ada juga isu yang bilang bahwa pada 22 Mei malam
itu Prabowo bersama pasukannya menyerang istana presiden untuk
melakukan kudeta. Hal ini mustahil. Barangkali ia marah dengan
dicopot dari jabatan Pangkostrad. Tetapi ia tidak bodoh untuk
menyerang istana dengan segelintir pasukan. Prabowo selalu ingat
nasehat saya bahwa jangan sampai terjadi perpecahan di tubuh ABRI,
karena negara akan hancur. Selama ini ia percaya itu.
Mengapa Prabowo tidak membela diri terhadap serangan isu yang
merugikan dirinya itu?
Barangkali di dalam hatinya ia ingin membela diri terhadap semua
isu dan fitnah yang tidak benar tersebut. Tetapi sebagai seorang
prajurit, ia tidak dapat mengambil keputusan sendiri, karena ia
terikat sumpah Sapta Marga. Di atas Prabowo sendiri masih ada KSAD
dan Pangab. Jadi posisi Prabowo sendiri tidak memberinya kesempatan
untuk menanggapi isu tersebut. Ia cuma bisa diam.
**************************************************
**************************************************
**************************************************
**************************************************
**************************************************