5. Demonstrasi KAMI, KAPI, KASI, KABI dan lain sebagainya untuk menuntut perbaikan keadaan terus berkembang dan puncaknya adalah pada tanggal 11 Maret 1966 sewaktu ada sidang Kabinet lengkap di Istana Negara.
Sidang Kabinet yang dipimpin sendiri oleh Presiden Soekarno ini dikepung oleh sejumlah pasukan yang menanggalkan pakaian tentaranya dan memakai pakaian seperti mahasiswa ataupun rakyat kebanyakan, yang dalam pers release dikatakan 'ada pasukan yang tidak dikenal mengepung istana yang agaknya bermaksud untuk menangkap Presdiden dan semua Menteri Kabinet', kecuali Menteri Panglima AD, yaitu Letjen Soeharto, yang memang tidak hadir dalam sidang kabinet tersebut.
6. Oleh karena adanya 'pasukan liar' yang mengepung istana tersebut di atas, maka setelah Presiden Soekarno mendapatkan pemberitahuan dari Ajudan beliau, Brigjen Sabur, sidang yang sedang berlangsung diserahkan untuk dilanjutkan oleh Waperdam II Dr. Leimena dan Presiden Soekarno diikuti oleh Waperdam I Dr. Soebandrio dan Waperdam III Dr. Chaerul Saleh 'menyingkir' terbang dengan helikopter ke Istana Bogor.
7. Siang harinya, tiga Jenderal, yaitu Mayjen Basoeki Rachmat, Mayjen Andi Jusuf dan Brigjen Amir Machmud, yang adalah 'utusan-utusan' dari Letjen Soeharto (yang kabarnya 'sakit', sehingga karenanya tidak dapat menghadiri Sidang Kabinet pagi harinya), menyusul Presiden Soekarno ke Istana Bogor, dengan maksud untuk 'menentramkan hati' Presiden Soekarno dan sekaligus 'minta maaf' tentang kejadian pagi hari tanggal 11 Maret 1966 itu.
8. Sebagaimana kita semua mengetahui hasil dari mission tiga Jenderal itu adalah diberikannya Surat Perintah Sebelas Maret 1966 oleh Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, yang kemudian terkenal dengan singkatan 'Supersemar". Adapun isinya Surat Perintah tersebut adalah sebagai berikut:
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Surat Perintah
I. Mengingat:
- 1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik Nasional maupun Internasional.
- 1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata/Presiden/Pemimpin Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966.
II. Menimbang:
- 2.1. Perlu adanya ketenangan dan kestabilan Pemerintah dan jalannya Revolusi.
- 2.2. Perlu adanya jaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakyat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala ajaran-ajarannya.
______________