(c) 2001 edited by , PNSABK and compiled by



NAWAKSARA dan PELENGKAPNYA
Pidato Presiden Soekarno pada SU MPRS ke IV/1966


Halaman 1
Halaman 2
Halaman 3
Halaman 4
Halaman 5
Halaman 6
Halaman 7
Lampiran 01
Halaman 8
Halaman 9
Lampiran 02
Halaman 10
Lampiran 03
Halaman 11
Lampiran 04
Halaman 12
Lampiran 05
Halaman 13
Halaman 14
Halaman 15
Halaman 16
NAWAKSARA
Halaman 17
Halaman 18
Halaman 19
Halaman 20
Halaman 21
Halaman 22
Halaman 23
Pelengkap
Halaman 24
Halaman 25
Halaman 26







(Halaman 25)

LAMPIRAN 07

Untuk memenuhi permintaan Saudara-saudara kepada saya mengenai penilaian terhadap G.30.S., maka saya sendiri nyatakan :

a. G.30.S. ada satu "complete overrempelling" bagi saya.

b. Saya dalam pidato 17 Agustus 1966, dan dalam pidato 5 Oktober 1966 mengutuk Gestok. Pada 17 Agustus 1966 saya berkata : "sudah terang Gestok kita kutuk. Dan saya, saya mengutuknya pula; Dan sudah berulang-ulang kali pula saya katakana dengan jelas dan tandas, bahwa "yang bersalah harus dihukum! Untuk itu kubangunkan MAHMILLUB".

c. Saya telah otorisasi kepada pidato Pengemban S.P. 11 Maret yang diucapkan pada malam peringatan Isro dan Mi'radj di Istana Negara yang lalu, yang antara lain berbunyi :

"Setelah saya mencoba memahami pidato Bapak Presiden pada tanggal 17 Agustus 1966, pidato pada tanggal 5 Oktober 1966 dan pada kesempatan- kesempatan yang lain, maka saya sebagai salah seorang yang turut aktif menumpas Gerakan 30 September yang didalangi oleh PKI, berkesimpulan, bahwa Bapak Presiden juga telah mengutuk Gerakan 30 September/PKI, walaupun Bapak Presiden menggunakan istilah Gestok".

Otorisasi ini saya berikan kepada Jenderal Soeharto, pagi sebelum ia mengucapkan pidato itu pada malam-harinya di Istana Negara.

Saya memang selalu memakai kata Gestok. Pembunuhan kepada Jenderal-jenderal dan ajudan dan pengawal-pengawal terjadi pada 1 Oktober pagi-pagi sekali. Saya menyebutnya 'Gerakan satu Oktober", singkatannya Gestok.

d. Penyelidikan yang seksama menunjukkan, bahwa peristiwa G.30.S. itu ditimbulkan oleh 'pertemuannya' tiga sebab, yaitu ;

a. keblingeran pimpinan PKI.,

b. kelihayan subversi Nekolim,

c. memang adanya oknum-oknum yang 'tidak bener'.

e. Kenapa saya saja yang diminta pertanggungan jawab atas terjadinya G.30.S. atau yang saya namakan Gestok itu? Tidaklah misalnya Menko Hankam (waktu itu) juga bertanggung jawab? Sehubungan dengan ini saya menanya :

Siapa yang bertanggung jawab atas usaha membunuh Presiden/Pangti dengan penggranatan hebat di Cikini? Siapa yang bertanggung jawab atas usaha membunuh saya dalam 'peristiwa Idhul Adha'? Siapa yang bertanggung jawab atas pemberondongan dari pesawat udara kepada saya oleh Maukar? Siapa yang bertanggung jawab atas penggranatan kepada saya di Makasar? Siapa yang bertanggung jawab atas pemortiran kepada saya di Makasar? Siapa yang bertanggung jawab atas pencegatan bersenjata kepada saya di dekat gedung Stanvac? Siapa yang bertanggung jawab atas pencegatan bersenjata kepada saya di selatan Cisalak? Dll., dll.

Syukur Allamdulillah, saya dalam semua peristiwa itu dilindungi oleh Tuhan. Kalau tidak, tentu saya sudah mati terbunuh. Dan mungkin akan Saudara namakan satu 'tragedi nasional' pula. Tetapi sekali lagi saya menanya : Kalau saya disuruh bertanggung jawab atas terjadinya G.30.S., maka saya menanya : siapa yang dimintai pertanggung jawab atas usaha pembunuhan kepada Presiden/Pangti, dalam tujuh peristiwa yang saya sebutkan di atas itu ?

Kalau bicara tentang 'Kebenaran dan Keadilan' maka saya pun minta 'Kebenaran dan keadilan'.

f. Adilkah saya sendiri disuruh bertanggung jawab atas kemerosotan di bidang ekonomi ? Marilah kita sadari, bahwa keadaan ekonomi suatu bangsa atau Negara, bukanlah disebabkan oleh satu orang saja, tetapi adalah satu resultante daripada proses factor-faktor obyektif dan tindakan-tindakan daripada keseluruhan aparatur pemerintahan dan masyarakat.

Satu contoh pertanyaan : Siapakah yang bertanggung jawab atas terus menanjaknya harga-harga dewasa ini, dan macetnya banyak perusahaan-perusahaan swasta ?



Back

Forward